Kenyang merupakan perasaan puas atau
penuh pada perut setelah makan. Sering kali
kita mengalami perasaan ingin makan lagi dan lagi, padahal sejam yang lalu
sudah makan.
Pertanyaannya, apakah kita benar-benar
lapar?
Rasa lapar disebabkan oleh tiga hal,
yaitu menurunnya gula darah tersimpan (itulah sebabnya orang diabetes sering
merasa lapar), lambung yang kosong, dan aroma makanan. Otak membutuhkan 20
menit untuk menerima pesan tentang apa yang terjadi di dalam perut (apakah
perut lapar atau kenyang). Untuk mengetahui apakah kita benar-benar merasa
lapar, sebaiknya minum dulu beberapa gelas air sebelum memulai makan, karena
tubuh yang dehidrasi juga bisa memicu rasa lapar. Cara ini akan menghindarkan
diri dari makan yang berlebihan dan tergesa-gesa.
PEMICU NAFSU MAKAN
Rasa ingin makan yang besar tak selalu
berkaitan dengan rasa lapar, namun bisa karena kondisi psikologis dan pengaruh
lingkungan yang memperbesar keinginan untuk makan. Bila tak dikendalikan, kita
harus siap-siap mengalami kenaikan berat badan. Agar kita dapat menghindar dan
tidak menjadi emotional eater, perlu untuk mengetahui apa saja penyebab
hasrat makan bisa muncul, berikut ini uraiannya:
1. Emosi
Yang pertama adalah emosi. Emosi menjadi
pemicu hasrat makan yang sangat umum. Saat bahagia, banyak orang sering
mengadakan acara makan bersama untuk merayakan sesuatu. Begitupun sebaliknya,
saat sedih atau tertekan serta banyak masalah, orang lebih mungkin untuk makan
atau ngemil dengan alasan menenangkan diri. Begitu juga saat sedang marah kita
bisa saja makan dalam porsi besar untuk menyalurkan emosi. Dan tidak jarang
cara ini memang berhasil. Namun jangan biarkan ini terjadi terus menerus,
karena makan sebagai pelampiasan emosi tak akan menyelesaikan masalah dan
mungkin saja menambah masalah baru. Lebih baik luapkan emosi negatif dalam
sebuah tulisan atau olahraga, atau bisa saja dengan melukis, bernyanyi, bermain
musik, mendengarkan musik, bersih-bersih serta hobi positif lain. Ngemil
sedikit boleh saja jika kita merasa lebih baik dengan itu tapi jangan
berlebihan apalagi jika memang sedang mengendalikan berat badan (program diet) serta
demi kesehatan lebih baik dihindari.
2. Bosan
Emosi dalam keadaan stabil tapi terkadang kita
terjebak dalam kebosanan. Rasa bosan terdapat di urutan kedua sebagai penyebab
dan sangat mungkin memancing hasrat seseorang untuk makan. Bagi sebagian orang,
makan merupakan aktivitas wajib saat waktu luang. Untuk mengantsipasinya, beralihlah
ke aktivitas lain yang lebih seru, bermanfaat dan pastinya tidak menambah berat
badan, seperti olahraga, membaca buku, menulis, berkunjung ke sanak saudara
atau teman dan kenalan (menyambung tali silaturrahmi), membersihkan rumah atau
merapikan ruang kerja, mendengarkan musik, bermain game, nonton TV atau sekedar
berjalan santai untuk menghirup udara segar di luar.
3. Melihat Orang Lain Makan
Sebab ketiga yang dapat memicu kita untuk
makan padahal kita sudah makan adalah melihat orang lain sedang makan. Ketika sedang
mengahadiri acara makan bersama dengan keluarga atau teman, kita akan mudah terpancing
untuk terus mengonsumsi makanan meskipun sudah kenyang. Jika sudah terjebak
dalam situasi ini, pilihan amannya tentu saja minum atau makan buah-buahan,
sayur-sayuran dan makanan lain yang tinggi serat, rendah garam/ potasium, serta
rendah gula.
Hal ini juga sering kita alami. Di atas meja
kerja, meja belajar atau ruang keluarga terdapat toples berisi kue coklat, apalagi
jika toples itu transparan akan semakin membuat kita yang menyukainya pasti
tergoda untuk sekedar mencicipinya. So,
untuk menghindarinya lebih baik jangan meletakkan makanan pada tempat-tempat
yang mudah dilihat oleh mata.
MAKANAN YANG MENGENYANGKAN
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya,
berbagai hal dapat mempengaruhi nafsu makan. Lalu pertanyaan berikutnya adalah,
makanan apa yang mengenyangkan?
Berikut ini empat nutrisi penting yang
bisa membantu kita kenyang lebih lama:
1. Protein
Protein ternyata lebih mengenyangkan lho
daripada karbohidrat maupun lemak. Masukkan protein pada setiap menu
makanan terutama saat sarapan. Makanan yang mengandung protein yaitu telur,
ikan, susu dan yoghurt.
2. Karbohidrat Kompleks
Karbohidrat kompleks memiliki kadar gula
yang stabil karena mengandung molekul gula yang kompleks dan tidak dicerna
secara cepat. Hal ini membuat tubuh memiliki energi dalam jangka waktu lebih
lama karena kadar gula dalam darah tidak melonjak ataupun menurun secara
drastis. Karbohidrat kompleks juga memberikan stimulus serotonin pada tubuh, yaitu senyawa yang mengendalikan emosi dan nafsu
makan. Makanan yang mengandung karbohidrat kompleks diantaranya beras merah, ubi,
gandum dan hasil olahannya.
3. Lemak Baik
Saat berdiet, tubuh kita tetap membutuhkan
lemak (lemak baik). Lemak baik dalam makanan dapat merangsang hormon yang
membantu para pelaku diet merasa kenyang lebih lama. Sumber lemak sehat bisa
didapatkan dari ikan, biji-bijian dan kacang-kacangan. Makanan tersebut juga
bisa dikonsumsi sebagai menu camilan. Namun yang perlu diperhatikan adalah cara
pengolahannya.
4. Serat
Tambahkan pula makanan kaya serat seperti
sereal, sayuran, dan buah-buahan segar dalam menu sarapan. Makanan kaya serat
dapat membantu kenyang lebih cepat dan lama, sekaligus membantu memperbaiki
kesehatan pencernaan saat sedang berdiet. Tingkatkan konsumsi sayuran dan
buah-buahan dalam menu diet dan dapatkan nutrisi pentingnya.
Semoga informasi yang saya sajikan
bermanfaat bagi para pembaca, khususnya yang sedang menjalani program diet atau
sedang berusaha mengendalikan berat badan dan menerapkan gaya hidup sehat.
Salam sehat untuk kita semua! :)
[Sumber: Medicmagic, Ghiboo.com, Duniafitnes.com]
No comments:
Post a Comment