| Home | Book-Literature | Inspiring-Religion | Economy-Business | Social-Cultural-Languange | Politics-Conspiracy | Health-Sport | Music-Movie | Femininity-Parenting |

Wednesday 31 December 2014

PENTINGNYA ZAT BESI

       Zat besi adalah suatu komponen dari berbagai enzim yang mempengaruhi seluruh reaksi kimia yang penting di dalam tubuh. Zat besi merupakan zat dalam tubuh manusia yang erat dengan ketersediaan jumlah darah yang diperlukan. Karena itu zat besi punya peran vital bagi tubuh kita. Zat besi merupakan mineral yang diperlukan untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Untuk mengangkut oksigen, zat besi harus bergabung dengan protein membentuk hemoglobin di dalam sel darah merah dan myoglobin di dalam serabut otot. Selain mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan, zat besi juga mengangkut electron dalam proses pembentukan energi di dalam sel. Bila bergabung dengan protein di dalam sel, zat besi membentuk enzim yang berperan di dalam pembentukan energi di dalam sel. Selain itu zat besi berperan pula dalam menyokong sistem kekebalan tubuh. 
 
KEBUTUHAN ZAT BESI
      Laki-laki dewasa (berat badan 75 kg) mengandung ± 4000 mg zat besi, sementara wanita dewasa (berat badan 55 kg) mengandung ± 2100 mg zat besi. Laki-laki memiliki cadangan zat besi di dalam limpa dan sumsum tulang sebanyak 500-1500 mg, sedangkan wanita hanya mempunyai cadangan zat besi 0-300 mg. Itulah kenapa anemia (kekurangan darah) jarang terjadi pada laki-laki melainkan banyak kasus pada wanita terutama pada usia subur wanita atau saat mengalami menstruasi.
Menurut pemilik akun blog pengumpuldollar.wordpress.com kebutuhan zat besi pada pria dewasa antara 40-50 miligram perkilogram berat badan, sedangkan bagi perempuan antara 35-50 miligram perkilogram berat badan.
Sedangkan menurut Wikipedia kebutuhan zat besi tergantung kepada jenis kelamin dan umur. 


Kecukupan yang dianjurkan yaitu:
  • anak usia 2-6 tahun 4,7 mg/ hari
  • anak usia 6-12 tahun 7,8 mg/ hari
  • laki-laki usia 12-16 tahun 12,1 mg/ hari
  • gadis remaja usia 12-16 tahun 21,4 mg/ hari
  • laki-laki dewasa 8,5 mg/ hari
  • perempuan dewasa usia subur 18,9 mg/ hari
  • perempuan usia menopause 6,7 mg/ hari
  • ibu menyusui 8,7 mg/ hari

Angka kecukupan ini dihitung berdasarkan bioavailability (ketersediaan hayati) sebesar 15%.
Zat besi dalam makanan dapat berasal dari sumber nabati dengan ketersediaan hayati 2-3% dan sumber hewani dengan ketersediaan hayati 20-23%.  
 
KEKURANGAN ZAT BESI
      Kekurangan zat besi merupakan kekurangan zat makanan yang paling banyak ditemukan di dunia. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia pada perempuan, laki-laki dan anak-anak. Perdarahan yang mengakibatkan hilangnya zat besi dari tubuh menyebabkan kekurangan zat besi yang harus diobati dengan pemberian zat besi tambahan. Kekurangan zat besi juga bisa merupakan akibat dari asupan makanan yang tidak mencukupi. Kekurangan seperti ini sering terjadi selama kehamilan karena sejumlah besar zat besi harus disediakan ibu untuk pertumbuhan janin. Pada wanita hamil, kasus ini harus dihindari agar tak mengganggu kesehatan janin dan ibu yang mangandung. Anemia karena kekurangan zat besi juga biasa terjadi pada perempuan usia remaja yang sedang tumbuh dan mulai mengalami siklus menstruasi.

Gejala yang timbul pada penderita anemia diantaranya:
  1. Rasa lelah yang cepat terasa, biasanya dibarengi dengan rasa ngilu, pusing kepala, mual, berkurangnya nafsu makan
  2. Pucat
  3. Spoon nails atau kuku sendok yaitu suatu kelainan bentuk dimana kuku-kuku tampak tipis dan berbentuk cekung/ berlekuk
  4. Kelemahan yang disertai dengan berkurangnya kekuatan otot
  5. Perubahan dalam tingkah laku kognitif
Diagnosa:
   Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan adanya anemia dan kadar zat besi dan feritin yang rendah. Feritin adalah protein yang mengandung atau menyimpan zat besi.

Pengobatan:
     Diberikan zat besi dosis tinggi 1 kali/ hari selama beberapa minggu dan dilanjutkan sampai sel-sel darah merah dan cadangan zat besi kembali normal. 
 
KELEBIHAN ZAT BESI
      Selain kekurangan zat besi, kelebihan zat besi pun dapat terjadi dan berakibat fatal jika tidak segera ditanggulangi. Kelebihan zat besi dapat menyebabkan keracunan (dengan gejala muntah-muntah dan diare) serta kerusakan usus. 
 
Sebab-sebab seseorang mengalami kelebihan zat besi yaitu:
  1. Mendapatkan terapi zat besi dalam jumlah yang berlebihan atau dalam waktu yang terlalu lama
  2. Menerima beberapa tranfusi darah
  3. Menderita alkoholisme menahun
Hemokromatosis merupakan penyakit kelebihan zat besi yang diturunkan, dimana terlalu banyak zat besi yang diserap. Penyakit ini dapat berakibat fatal, walau begitu mudah diobati. Biasanya gejala-gejalanya tidak timbul sampai usia pertengahan dan berkembang secara tersembunyi.

Gejalanya diantaranya adalah:
  1. Kulit menjadi berwarna merah tembaga
  2. Sirosis
  3. Kanker hati
  4. Diabetes
  5. Gagal jantung, yang bisa berkembang menyebabkan kematian mendadak
  6. Artritis
  7. Impotensi
  8. Kemandulan
  9. Hipotiroid
  10. Kelelahan menahun
Pencegahan dan pengobatan:
     Untuk mengetahui adanya kelebihan zat besi dapat dilakukan pemeriksaan darah. Seluruh keluarga dari penderita juga harus diperiksa, karena penyakit ini merupakan penyakit keturunan.
Bloodletting merupakan pengobatan pilihan.
Diagnosa dan pengobatan dini memungkinkan penderita hidup sehat dan berumur panjang.

MAKANAN YANG MENGANDUNG ZAT BESI
       Seperti telah disinggung di atas, ada dua jenis zat besi yang dapat ditemukan dari makanan, yaitu
1. Zat besi heme, terutama ditemukan dalam makanan produk hewani
2. Zat besi non-heme, lebih dari 85% zat besi dalam makanan sehari-hari, bersumber dari tanaman atau sayuran.  Zat besi Heme diserap lebih baik daripada non-heme. Zat besi non-heme akan diserap dengan baik oleh tubuh apabila dikombinasikan dengan protein hewani, vitamin C dan asam organik lainnya. Untuk memaksimalkan penyerapan zat besi usahakan untuk mengurangi konsumsi kopi, teh dan coklat.

Agar terhindar dari situasi kekurangan zat besi, perbanyak konsumsi makanan yang kaya kandungan besi, seperti daging tanpa lemak, hati, kerang, telur, tiram, unggas dan ikan. Sementara sumber nabati bisa diperoleh dari nasi, gandum, kacang-kacangan, kentang, dan sayur-sayuran - terutama bayam. Selain kaya zat besi, bayam juga mengandung vitamin C, E dan memiliki kadar antioksidan tinggi. So, selain dapat memenuhi kebutuhan zat besi, bayam pun berkhasiat memelihara jantung serta menghindari stroke dan kanker.

 

Zat Besi bagi Vegetarian

    Banyak orang khawatir saat beralih menjadi vegetarian atau vegan, apakah makanan vegetarian dapat memenuhi asupan zat besi yang dibutuhkan tubuh? Apakah pembaca juga berfikir demikian? Anda tidak perlu khawatir karena banyak sekali makanan vegetarian yang kaya akan zat besi.  

Menurut sebuah penelitian dengan vegan dan vegetarian sebagai relawan, terlihat kadar zat besi mereka jauh lebih baik daripada orang yang bukan vegetarian.

Berikut ini makanan vegetarian yang kaya akan zat besi menurut duniafitnes.com:
  1. Sereal; termasuk sereal sorgum, gandum, oat, millet, barley, dan quinoa. Jenis sereal ini sangat cocok untuk dikonsumsi sebagai menu sarapan.
  2. Kacang-kacangan dan polong-polongan; misal kacang black eye, kacang pinto, kacang garbanzo, kacang polong, kacang kedelai, buncis, dan kacang merah.
  3. Produk kedelai dan produk olahan dari kedelai seperti tahu, tempe, perkedel kedelai, susu kedelai, dan yogurt kedelai.
  4. Kacang dan biji-bijian. Jenis kacang-kacangan misalnya almond, kacang mete, buah ara kering, aprikot, dan kismis; termasuk kwaci dari biji bunga matahari, biji labu, dan biji wijen. 


  5. Sayuran; misal bayam, kacang hijau, brokoli, jamur, tomat, kentang, ubi jalar, lobak hijau, dan semua sayuran berdaun hijau.
  6. Buah; yaitu kurma, semangka, berries, plum, pisang, buah kiwi, mangga, markisa, pepaya, delima, anggur, jeruk, persik, dan lain-lain.


Jika mengalami gejala anemia, atasi dengan menyesuaikan atau merubah diet dengan konsumsi makanan vegetarian yang kaya zat besi. Suplemen zat besi juga dapat dikonsumsi untuk membantu memasok zat besi dalam tubuh.

Demikian ulasan tentang pentingnya fungsi zat besi dan bagaimana meningkatkannya. Semoga kita semua sehat selalu. Aamiin... :)






[Sumber: id.wikipedia.org, medicastore.com, duniafitnes.com, pengumpuldollar.wordpress.com]