| Home | Book-Literature | Inspiring-Religion | Economy-Business | Social-Cultural-Languange | Politics-Conspiracy | Health-Sport | Music-Movie | Femininity-Parenting |

Monday 10 August 2015

MITOS TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN




Berikut adalah mitos-mitos terkait makanan dan minuman serta pengaruhnya terhadap tubuh. Mitos-mitos ini telah banyak beredar dan dipercaya masyarakat kita. Mari kita simak satu-persatu, apakah mitos ini benar adanya atau sesuai dengan ilmu dan hasil penelitian ataukah memang hanya sekedar mitos yang tidak seharusnya kita percaya.

1. TIDAK MAKAN MEMBUAT LANGSING
Skipping (lompat tali) memang membuat langsing tapi skipping atau melewatkan waktu makan jelas tidak. Jika tubuh kekurangan makanan tubuh akan mengubah setelannya yaitu memperlambat metabolismenya. Jika kita makan tubuh akan menyetok lebih banyak lemak utuk menormalkan setelan metabolisme yang memakan waktu lebih lama. Dengan kata lain, lemak akan tertimbun dan jika sudah banyak akan lebih sulit lagi membakarnya.
Akan lebih baik jika kita makan teratur dan tepat waktu. Jangan sampai mengabaikan rasa lapar, kecuali saat berpuasa tentunya. Jangan pula melewatkan waktu sarapan karena saat itulah tubuh kita langsung bekerja membakar lemak agar langsing dan bugar. Ingat ajaran Rasulullaah Muhammad SAW. makanlah ketika lapar dan berhentilah sebelum kenyang. Walaupun hal ini begitu sulit untuk beberapa orang, termasuk saya. :D

2. KAFEIN MEMPERCEPAT METABOLISME
Henry Morgan (Forever)
Kafein bersifat deuretik, akibatnya kita sering buang air kecil, dan faktor inilah yang membuat tubuh terasa lebih ringan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meminum enam cangkir kopi sehari tidak akan membuat tubuh ngebut menjalankan metabolismenya. Kalaupun iya, turunnya pasti sangat sedikit. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan atau minuman berkafein tinggi justru akan membuat tubuh bergetar, perasaan tak menentu, jantung berdetak lebih cepat, dan membuat kita terjaga (bagi sebagian orang tentu saja). Selain itu dapat pula mengakibatkan pengeroposan tulang dan gigi.
Tentu saja boleh meminum atau memakan makanan berkafein, karena minum kopi pun juga banyak manfaatnya, namun jangan terlalu berlebihan. Silahkan baca postingan di blog saya tentang MANFAAT KOPI (Klik Link ini). Bagi yang tidak suka kopi dapat diganti dengan teh, jahe hangat atau jus buah.

3. MAKAN LARUT MALAM MENGAKIBATKAN KEGEMUKAN
Banyak yang beranggapan bahwa sistem pencernaan manusia akan tutup/ berhenti saat kita istirahat malam atau tidur. Karenanya kita menduga jika makan di waktu malam akan membuat tubuh melar. Padahal menurut penelitian pencernaan kita bekerja tidak kenal waktu, meski saat kita sedang tertidur. Walaupun begitu pencernaan kita juga butuh istirahat, jika tidak pencernaan juga bisa rusak dan mengakibatkan masalah pada tubuh. Alangkah baiknya jika kebiasaan makan atau ngemil di tengah malam itu dikurangi. Majukan jam makan malam, jangan terlalu mendekati waktu tidur atau terlalu malam sehingga sistem pencernaan mempunyai cukup waktu mencerna makanan yang kita makan sebelum kita tidur. Jika terpaksa makanlah buah-buahan atau sayur-sayuran berserat tinggi, dengan begitu perut tidak akan merasa lapar.

4. POLA MAKAN VEGETARIAN SUDAH PASTI SEHAT
Anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Pola makan vegetarian memang terkesan bersih, lebih sehat, lebih bermoral, dan penyayang binatang (tidak membunuh atau memakan binatang). Namun bayangkan jika seorang vegetarian tapi merokok, sering megkonsumsi mie instant atau makanan instant lain, tentu kebiasaan ini tidak sehat. Dan menurut saya seorang vegetarian sejati tidak mungkin melakukan ini bukan?
Lebih baik jika kita berencana menjadi seorang vegetarian atau sekedar mencoba, perbanyaklah membaca literatur tentang ilmu gizi. Karena kalsium, zat besi, vitamin B12, dan protein banyak terdapat pada hewan. Bukan berarti di sayuran atau buah-buahan tidak ada lho ya. Para vegetarian dan fruitarian tetap bisa menyiasatinya. Insya Allaah di postingan saya yang lain pernah dibahas tentang pemenuhan gizi atau nutrisi untuk para vegetarian/ vegan, silahkan dibaca. Apapun itu, tetap mulailah dengan perlahan, jangan terlalu ngoyo atau memaksa. Karena tubuh tentu perlu penyesuaian terlebih dahulu terhadap kebiasaan baru. Apalagi kondisi tubuh seseorang masing-masing berbeda.

5. LEMAK SELALU BERDAMPAK BURUK PADA TUBUH
f(x) [SM Artist]
Apakah benar lemak selalu berdampak buruk pada tubuh? Belum tentu, lemak yang mana dulu nih? Lemak dapat digolongkan menjadi dua, yaitu lemak jahat dan lemak baik. Nah lemak jahat inilah yang dapat mengakibatkan paha lebar, penyumbatan aliran darah dan pemicu penyakit-penyakit modern. Lemak jahat banyak ditemukan di goreng-gorengan, keju, daging merah (sapi, babi, dll.), mentega, krim, mayonaise, dan makanan olahan. Sedangkan lemak baik dapat ditemukan di ikan, kacang-kacangan, alpukat, minyak zaitun mentah, biji-bijian, dan minyak essensial. Lemak baik ini dibutuhkan tubuh untuk memberikan energi, mencegah radang, melindungi syaraf, menyehatkan rambut dan kulit, mengencerkan darah, mengurangi timbunan lemak, dan mencegah berbagai macam penyakit. So, sekarang kita tahu mana yang baik kita makan dan yang baiknya kita kurangi atau hindari kan.

6. MAKANAN BERLABEL LOW FAT BEBAS KITA KONSUMSI
Tahukah pembaca bahwa makanan rendah lemak sebenarnya mengandung lebih banyak gula agar rasanya lebih nikmat? Artinya jika kita terlalu sering makan makanan berlabel “rendah lemak (low fat)” atau “bebas lemak (free fat)”, justru kita akan lebih banyak menimbun gula. Alhasil tubuh bisa menjadi gemuk.
Kita sudah mengetahui bahwa lemak baik akan membantu tubuh mencerna makanan. Lemak baik juga akan membantu pencernaan memproduksi hormon cholecystokinin yang memberi tahu otak jika kita sudah kenyang. So, jangan takut lagi makan lemak baik. Namun perhatikan cara memasak atau mengolahnya ya, dan ingat yang terpenting adalah jangan berlebihan.

7. MEROKOK MEMBUAT KURUS
Merokok memang mendorong metabolisme tubuh agar lebih keras bekerja (artinya proses pembakaran terjadi lebih cepat), namun dapat membunuh lebih cepat pula. Ingat peringatan di bungkus rokok, “Rokok Membunuhmu!”
Dalam waktu setengah jam setelah menyulut rokok, jumlah nikotin akan menurun dan memicu tubuh untuk memperlambat metabolismenya. Biasanya, perokok akan kehilangan berat badan sebanyak 1,5 kg sampai 2,3 kg. Namun ini bukan cara yang baik dan sehat untuk menurunkan berat badan. Alangkah baiknya jika kita berhenti merokok dan bagi yang belum tidak usah mencoba-coba, karena mudharatnya lebih banyak dibanding manfaatnya. Ingat bahwa rokok adalah salah satu pemicu penyakit TB dan paru-paru (silahkan baca postingan saya tentang TB/ TBC). Mengkonsumsi makanan bergizi dan berolahraga secara teratur lebih ampuh untuk menjaga kesehatan dan menstabilkan berat badan.

8. MAKAN COKLAT MEMICU JERAWAT
Banyak penyebab timbulnya jerawat, salah satunya lemak. Lemak pada coklat memang bisa dikatakan tinggi. Jika pembaca cenderung berjerawat apalagi masih dalam masa remaja dengan produksi hormon pertumbuhan yang tinggi, cobalah kurangi mengkonsumsi coklat. Sesekali makan coklat tidak ada salahnya, karena coklat juga mempunyai banyak manfaat. Namun di saat bersamaan jangan terlau sering atau banyak mengkonsumsi makanan yang berlemak dan kandungan gulanya tinggi, seperti permen, kue dan biskuit. Jangan lupa untuk menjaga kebersihan kulit wajah dan imbangi dengan makan makanan yang baik untuk kesehatan kulit ya.

9. MAKAN BUAH PALING BAIK SETELAH MAKAN NASI
Makan buah atau minum jus buah paling baik di akhir makan besar ternyata merupakan anggapan yang salah kaprah. Hal tersebut justru akan membuat tubuh sulit mencerna makanan besar yang kita makan sebelumnya, sebab buah akan dicerna lebih dulu. Makanan besar yang kita makan tadi masih harus mengantri untuk dicerna setelah buah selesai dicerna, akibatnya makanan tadi bisa saja membusuk dan membuat perut kita kembung. Alhasil, terasa tidak nyaman di perut dan mengakibatkan sering buang angin.
Lebih baik jika buah dikonsumsi sebelum makan besar, kira-kira 30 menit sebelumnya atau jika ingin mengkonsumsi buah setelah makan besar, paling tidak tunggulah satu jam setelahnya.

10. NASI DAN ROTI MEMBUAT GEMUK
Penyebab kegemukan adalah tidak seimbangnya energi yang masuk ke tubuh (makanan dan minuman) dengan energi yang keluar dari tubuh (kegiatan atau aktivitas). Nasi dan roti termasuk makanan pokok atau favorit kebanyakan orang Indonesia yang mengandung banyak karbohidrat. Dalam jumlah besar, karbohidrat membuat kita nyaman karena kenyang sekaligus meningkatkan hormon serotonin yang menyebaban kita merasa tenang. Tapi dalam jumlah yang lebih besar (makanan kelebihan porsi) misalnya, karbohidrat dapat menyebabkan kita kelebihan berat badan. Apalagi jika kita malas bergerak, beraktivitas atau berolahraga. Saran yang baik adalah makan dengan porsi nasi atau roti yang cukup, tidak berlebihan dan diimbangi dengan komposisi sayur, lauk dan buah yang cukup. Dengan begitu tubuh sehat dan tidak gemuk.

11. PERMEN KARET PENGUSIR BAU MULUT
Mulut kita analogikan sebagai sebuah kota dan di bawah tenggorokan merupakan tempat tinggal bakteri tanpa oksigen yang cukup. Tugas mereka adalah membantu menghancurkan partikel protein. Saat mereka menjalankannya, bakteri ini melepaskan uap sulfur. Jumlah sulfur akan lebih besar jika yang dikonsumsi adalah kopi, susu dan produk olahannya, antibiotik dan berbagai macam obat, atau pemilik mulut sedang sakit atau mengalami dehidrasi (haus akut). Sulfur inilah salah satu penyebab utama bau mulut. Permen karet memang dapat membantu meningkatkan jumlah air liur yang mengandung banyak oksigen. Air liur tersebut yang akan membersihkan uap-uap sulfur. Namun gula yang terkandung dalam permen karet akan dapat memperparah bau mulut. Penyebab lain dari bau mulut adalah kembung perut, kebersihan mulut yang tak terjaga, pencernaan yang buruk serta infeksi mulut dan gigi.
Bau mulut dapat diatasi dengan menjaga kebersihan serta kesehatan gigi dan mulut, kesehatan sistem pencernaan dengan mengkonsumsi makanan berserat, serta perbanyak minum air putih untuk menghindari dehidrasi.





[Sumber: Tabloid Gaul Edisi37 Tahun IV]
    


“Ubahlah caramu berfikir, maka duniamu juga akan berubah.”
(Norman Vincent Peale)