| Home | Book-Literature | Inspiring-Religion | Economy-Business | Social-Cultural-Languange | Politics-Conspiracy | Health-Sport | Music-Movie | Femininity-Parenting |

Monday 30 June 2014

PROFILE ARGENTINA@2014 FIFA WORLD CUP



HOW ARGENTINA QUALIFIED
     After a 4-1 win against Chile to begin their FIFA World Cup qualifying campaign, Argentina then stumbled against Venezuela and drew 1-1 at home to Bolivia, which raised doubts as to whether coach Alejandro Sabella, who took over after Copa America 2011, was up to the task. “La Albiceleste”, however, got back on track with 2-1 win over Colombia in Barranquilla, which began Argentina's 14-match unbeaten run through the remainder of qualifying, where they finished atop the South American table. Argentina tallied 35 goals while only surrendering 15 on the way to winning the preliminary competition for the third time. The rest of South America could only chase Argentina throughout the final qualifying fixtures.

Argantina (host of FIFA World Cup 1978)
FIFA WORLD CUP FINALS HISTORY
     Argentina have contested four FIFA World Cup Finals in all, the first of them at the inaugural tournament, Uruguay 1930, when they went down 4-2 to the host nation. Respective contributions from Mario Kempes and Diego Maradona inspired them to the biggest prize in football on home soil in 1978 and again at Mexico 1986, while their last showpiece appearance came at Italy 1990, when they were denied by an Andreas Brehme penalty. Since then they have been unable to progress beyond the quarter-finals.

THE KEY PLAYERS
Carlos Tevez and Lionel Messi
     With the landmark achievement of claiming four consecutive FIFA Ballon d'Ors (2009-2012), Lionel Messi in the undisputed leader of the Argentina national team and a multiple-trophy winner with Barcelona. Breaking all kind of goal-records, “La Pulga” is now looking to achieve greatness with his country after failing, somewhat surprisingly, to find the back of the net at South Africa 2010. Supporting him will be an all-star cast featuring Carlos Tevez – he is my favorite player :D, Javier Mascherano and Angel Di Maria, all of them on top of their game with some of Europe’s leading clubs.  

FORMER STARS
     Daniel Passarella, Diego Maradona, Gabriel Omar “Batigol” Batistuta– he is my favorite soccer player :D , and Mario Kempes.
Batigol

BEST PERFORMANCES IN A FIFA COMPETITION
     FIFA World Cup Argentina 1978, Mexico 1986 (Winners), FIFA U-20 World Cup Japan 1979, Qatar 1995, Malaysia 1997, Argentina 2001, Netherlands 2005, Canada 2007 (Winners), FIFA Confederations Cup Saudi Arabia 1992 (Winners), Men’s Olympic Football Tournament Athens 2004, Beijing 2008 (Winners).

WORLD CUP 2014 SQUAD (23)
Goalkeepers (3): Sergio Romero (Monaco), Mariano Andujar (Catania), Agustin Orion (Boca Juniors).
Defenders (7): Federico Fernandez (Napoli), Ezequiel Garay (Benfica), Martin Demichelis (Manchester City), Pablo Zabaleta (Manchester City), Marcos Rojo (Sporting Lisbon), Jose Basanta (Monterrey), Hugo Campagnaro (Inter Milan).
Midfielders (8): Fernando Gago (Boca Juniors), Augusto Fernandez (Celta Vigo), Javier Mascherano (Barcelona), Angel Di Maria (Real Madrid), Lucas Biglia (Lazio), Maxi Rodriguez (Newell's Old Boys), Ricardo Alvarez (Inter Milan), Enzo Perez (Benfica).
Forwards (5): Sergio Aguero (Manchester City), Gonzalo Higuain (Napoli), Lionel Messi (Barcelona), Ezequiel Lavezzi (Paris Saint-Germain), Rodrigo Palacio (Inter Milan).
Coach: Alejandro Sabella


RIVALS@WORLD CUP 2014
Group F: Argentina, Nigeria, Iran, and Bosnia-Herzegovina (new comer)
South American Zone:  Argentina, Brazil, Chille, Colombia, Ecuador, and Uruguay
 
Gonzalo Higuain and Sergio Aguero
THE MATCHES & RESULT@WORLD CUP 2014
Group Stage
Argentina vs Bosnia-Herzegovina: 2-1 (Sunday, 15 June 2014@Estadio do Maracana, Rio de Jenairo)
Argentina vs Iran: 1-0 (Saturday, 21 June 2014@Estadio Mineirao, Belo Horizonte)
Argentina vs Nigeria: 3-2 (Wednesday, 25 June 2014@Estadio Beira-Rio, Porto Alegre)
Second Stage (Round of 16)
Argentina vs Switzerland: 1-0 (Tuesday, 1 July 2014@Arena de Sao Paulo, Sao Paulo)

Quarter-Finals
Marcos Rojo (Sporting Lisbon)
Argentina vs Belgium (Friday, 4 July 2014-Saturday, 5 July 2015@Estadio Nacional Brasilia)
Semi-Finals*
Argentina vs Costa Rica/ Netherlands (Tuesday 8 July 2014-Wednesday, 9 July 2014@ Arena de Sao Paulo, Sao Paulo)
Play-Off For Third Place*
France vs Costa Rica/ Netherlands (Saturday, 12 July 2014)
Finals*
Argentina vs Brazil/ France (Sunday, 13 July 2014@Estadio do Maracana, Rio de Jenairo)

*my prediction :D
I really hope Argentina will be the winners of 2014 FIFA World Cup. Good luck! :) 




[Sumber: fifa.com, go.telegraph.co.uk]

DAGING TUMBUH DI MATA (PTERYGIUM)

       Banyak sekali penyakit yang berkaitan dengan masalah mata, salah satunya adalah adanya daging yang tumbuh di bola mata atau yang kita kenal dengan istilah pterygium (jamak: pterigia).
Pterygium adalah munculnya suatu timbunan atau selaput pada mata yang bentuknya seperti segitiga atau seperti sayap pada mata dengan puncak berada di arah kornea mata. Pterygium oleh sebagian orang dikenal sebagai “daging tumbuh” di selaput bening mata, bahkan dulu sering disalahartikan sebagai katarak. Kondisi ini biasanya terjadi di sudut mata bagian dalam, meskipun dapat juga tampak di sudut bagian luar. Kondisi ini berkembang secara perlahan, sifatnya jinak dan pada umumnya tidak bertumbuh ataupun membesar sehingga tidak berbahaya, walaupun demikian tidak enak dipandang. Namun kelainan bisa terjadi hingga pterygium menutupi bagian kornea mata dan dalam beberapa kasus langka, dapat tumbuh cukup besar sehingga menutupi kornea pusat dan mengganggu penglihatan.  

SEBENARNYA APA PTERYGIUM?  
      Pterygium adalah pertumbuhan jaringan fibrovaskuler konjungtiva dan subkonjungtiva bulbi berbentuk selaput tipis dari jaringan bagian putih mata dan mengalami pembesaran yang meluas ke arah kornea. Kelainan ini banyak ditemukan pada penduduk yang hidup di daerah tropis, seperti Indonesia yang udaranya dominan panas dan berdebu. Penyakit ini lebih banyak menimpa para pekerja out door yang banyak melakukan aktivitas di luar ruangan karena lebih sering terkena sinar matahari, angin dan debu.  Pterygium jarang diderita oleh anak-anak. 
PENYEBAB PTERYGIUM
      Penyebab pasti pterygium masih belum diketahui secara pasti, diperkirakan disebabkan karena faktor iritasi dari luar dan berbagai faktor yang saling berinteraksi secara bersamaan. Namun cahaya ultraviolet (UV) dari sinar matahari selama berjam jam di luar ruangan dan di lingkungan yang kering dan berdebu terbukti menjadi faktor yang paling berkontribusi terhadap timbulnya kondisi ini. Iritasi berupa panas paparan sinar matahari, angin, debu, pasir, asap, uap kimia, AC, dan partikel-partikel yang terbawa oleh angin dapat memicu peradangan yang berulang, sehingga jaringan tersebut makin meluas ke dalam bola mata. Penyebab yang lain adalah berbagai zat iritan, faktor genetik, alergi, kekeringan pada mata, faktor angiogenik, dan infeksi papilomavirus.

GEJALA/ TANDA-TANDA PTERYGIUM
      Gejala utama dari penyakit ini adalah terasa ada butiran pasir atau benda asing di mata di bola mata. Mata akan terasa tidak leluasa untuk melihat, terkadang terasa sembab dan berair. Rasa panas, pedih, gatal, kering dan nyeri di daerah jaringan putih mata terkadang juga sering muncul. Ketika dilakukan pemeriksaan akan ditemukan bintik yang tumbuh dengan warna merah akibat ada pembuluh darah yang terganggu. Pertumbuhan berwarna putih dengan pembuluh darah yang terlihat menonjol di sudut mata bagian dalam dan/ atau luar. Pterygium dapat terjadi pada satu atau kedua mata. Jika terus dibiarkan dapat mengganggu penglihatan, penglihatan buram, dan pada beberapa kasus parah pertumbuhan dapat menutupi kornea pusat atau menyebabkan astigmatisme karena tekanan pada  permukaan kornea. Kondisi yang awalnya hanya berupa benjolan kecil, lama-kelamaan dapat menebal membentuk menyerupai segitiga yang menutupi bola mata. Hal ini yang mengakibatkan gangguan penglihatan, akibat tarikan pada selaput bening (kornea mata) atau bahkan pada kasus yang berat menutupi lubang penglihatan (pupil).

CARA MENCEGAH PERTUMBUHAN PTERYGIUM  
     Untuk pencegahan tentu saja dengan menghindari faktor resiko. Beri perlindungan pada mata yaitu dengan memakai sun glasses (kacamata hitam) dengan proteksi sinar ultraviolet ketika berada di luar ruangan atau saat mengemudikan kendaraan, topi bertepi lebar ketika terpapar sinar matahari yang sangat kuat dan payung saat melakukan aktivitas di ruang terbuka yang berdebu dan juga panas. Selain itu sebisa mungkin hindari kelelahan mata dan jaga kelembaban mata dengan tetes mata penyegar.

Untuk pendeteksian dini lebih baik periksakan mata secara rutin ke dokter mata untuk mengetahui adanya gejala ataupun gangguan pada mata kita.
Tindak lanjutnya setelah menderita pterygium dengan menggunakan obat tetes mata, obat oral maupun tindakan lain menurut rekomendasi dokter.

Mata penderita Pterygium


STADIUM PTERYGIUM  
      Berdasarkan pertumbuhannya pterygium dibagi menjadi 4 stadium, yakni: 
Stadium 1: puncak pterygium pada limbus
Stadium 2: puncak pterygium mengenai kornea antara limbus dan pertengahan jarak limbus ke tepi pupil.
Stadium 3: puncak pterygium mengenai kornea antara pertengahan jarak limbus ke tepi pupil dan tepi pupil.
Stadium 4: puncak pterygium telah melewati tepi pupil

PENGOBATAN PTERYGIUM
       Pada tahap awal, dimana tidak terdapat gejala yang mengganggu dan ketika pterygium tidak signifikan secara kosmetik, kondisi ini tidak perlu diobati.

Ketika pterygium menyebabkan iritasi, kemerahan atau ketidaknyamanan, umumnya diberikan obat tetes mata lubricant  atau artificial tears (tetes air mata buatan) untuk membantu melembabkan mata dan meringankan ketidaknyamanan. Tetes mata ini tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan pterigium. Adapula obat oral (minum) yang mengandung antiinflamasi.

Namun bila pterigium telah cukup besar dan sangat mengganggu penglihatan, seperti penglihatan buram, dapat dilakukan operasi.
Operasi pengambilan pterygium relatif aman. Operasi pterygium dilakukan dengan pembiusan lokal, dengan cara menyuntikkan obat kejaringan pterygium yang sebelumnya juga sudah ditetesi anti rasa sakit, karenanya selama operasi tidak terasa sakit.
Operasi melibatkan pengangkatan daging tumbuh dan penanaman plester transparan yang disebut konjungtiva pada bekas luka operasi untuk mengurangi resiko pterigium tumbuh kembali (berulang). Plester konjungtiva ini biasanya diambil dari mata pasien itu sendiri (autograft konjungtiva). Penempelan autograft dapat dengan jahitan atau tanpa jahitan, misalnya dengan penggunaan lem fibrin. Operasi mata pterygium modern (Modern Autograft Surgery) sangat signifikan keberhasilannya dan pasien dapat beraktifitas kembali satu hingga dua hari setelah operasi.
Perawatannya tentu saja mencegah supaya tidak terjadi infeksi, selama seminggu mata jangan sampai terkena air dan debu. Paska operasi biasanya akan diberikan terapi lanjut seperti penggunaan sinar radiasi B atau terapi lainnya.
Resiko pterygium berulang (tumbuh kembali) setelah operasi pengangkatan dan autograft konjungtiva dapat saja terjadi meskipun cukup rendah. Bagaimanapun kesehatan mata harus tetap dijaga dengan ekstra, mata perlu istirahat yang cukup dan tetap jauhi paparan sinar UV, angin, debu, dan hal-hal yang mengakibatkan iritasi mata yang telah saya sebutkan di atas.

DAMPAK PTERYGIUM   
      Pterygium jarang sampai menyebabkan kebutaan, namun jangan meremehkannya karena kasus ini bisa saja terjadi jika selaput daging tumbuh di mata ini meluas hingga menutupi seluruh area mata. Biasanya keluhan iritasi dan mata menjadi terlihat menjijikkan sering menjadi alasan pasien untuk datang berobat. Keluhan yang sering terjadi pada penderita pterygium adalah mata sering merah, penglihatan menjadi kabur dan sangat terasa sakit saat kena debu.
Bila pterygium semakin besar dapat menyebabkan silau atau astigmatisma. Ada pterygium yang tumbuh secara perlahan namun ada juga yang tumbuh secara cepat. Penglihatan akan menjadi kabur jika pterygium telah menutupi bagian tengah kornea.
Apabila sudah ada bintik yang tumbuh di area kornea, apalagi mendekati tepi pupil mata, dan sangat mengganggu maka satu-satunya jalan adalah dengan melakukan pembedahan. Sebab jika masalah ini dibiarkan akan mempengaruhi pandangan penderita.

DIAGNOSIS BANDING (DIFFERENTIAL DIAGNOSIS) PTERYGIUM
       Beberapa kondisi atau keadaan yang hampir sama atau menyerupai  pterygium antara lain:
1. Conjunctival intraepithelial neoplasia
2. Dermoid
3. Pannus
Komplikasi Pterygium:
1. Cataract
2. Visual loss (buta)
3. Scleral necrosis
4. Persistent epitheliel defect (kelainan epitel yang menetap)
5. Pingueculitis
6. Dellen formation adjacent to pingueculae
7. Corneal scaring – with pterygium


Seperti apapun kondisi anda akan lebih baik dan amannya anda periksa dan berkonsultasi ke dokter spesialis mata.



[Sumber: snec.com, netsains.net, dhianawati.blogspot.com, nusapenida1.diskesklungkung.net, terapimata.com]

Friday 13 June 2014

BAHAYA MAKAN MIE INSTANT



            Saya sangat paham jika kebanyakan dari kita (apalagi anak kost) lebih memilih makanan praktis/ instant jika dalam kondisi terjebak, diburu waktu atau karena uang kita menipis. Akibatnya anjuran untuk tidak mengonsumsi mie instant terkadang sering kita abaikan. 
Berikut adalah beberapa bahaya mengonsumsi mie instant secara berlebihan atau terlalu sering:

1.      Mengacaukan Metabolisme Tubuh
            Mie instant dapat mengacaukan metabolisme tubuh jika dikonsumsi terus menerus dan dalam jangka waktu yang panjang. Akumulasi zat kimia berbahaya seperti pengawet dan pewarna akan menjadi racun di dalam tubuh.

2.      Menyebabkan Kanker
            Beberapa mie instant dikemas dalam styrofoam sedangkan styrofoam adalah agen penyebab kanker. Utamanya mie instant yang hanya disajikan dengan direndam air panas, saat terkena panas, zat kimia di dalam styrofoam ini akan ikut bereaksi dan dapat ikut larut dan masuk ke dalam tubuh.

3.      Menyebabkan Kerusakan Hati, Ginjal dan Liver
            Mie instant mengandung Propylene Glycol, sejenis bahan anti beku yang akan mencegah mie menjadi kering. Apabila tubuh menyerap zat tersebut maka ia akan ditumpuk di area hati, ginjal dan liver. Hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh (terutama tiga area tersebut), kemudian melemahkan immune tubuh.

4.      Menyebabkan Penyakit Darah Tinggi, Jantung, Stroke, dan Ginjal
            Mie instant kaya akan kandungan sodium yang dapat menyebabkan darah tinggi, penyakit jantung, stroke dan kerusakan pada ginjal. 

5.      Kandungan MSG Tinggi
            Kandungan MSG (Monosodium Glutamate) dalam mie instant cukup tinggi. Mereka yang tidak tahan atau alergi terhadap MSG biasanya akan merasa selalu haus, dada terbakar, sakit kepala, wajah memerah dan nafas sesak.

6.      Menyebabkan Keguguran
            Ternyata mie instant memberikan pengaruh buruk pada janin. Beberapa kasus keguguran disebabkan karena mereka terlalu sering mengonsumsi mie instant.
 
7.      Menghambat Penyerapan Nutrisi
            Mie instant akan menghambat dan membatasi penyerapan nutrisi makanan. Anak Balita disarankan tidak mengonsumsi mie sama sekali. Akan sangat berbahaya jika sampai mencegah penyerapan nutrisi; anak bisa kurang gizi, kerdil dan bahkan perkembangannya lambat.

8.      Bahaya bagi Pencernaan
            Mie instant berpotensi membahayakan pencernaan jika dikonsumsi lebih dari sekali dalam sehari. Problem pertama yang muncul adalah rasa begah, susah buang air besar dan ketidaknyamanan.

9.      Menyebabkan Kegemukan
            Ternyata mengonsumsi mie instant secara rutin juga dapat menyebabkan kegemukan lho. Jumlah lemak dan sodium yang tinggi di dalam mie instant menyebabkan tidak dapat diserap tubuh dan akan menumpuk menjadi lemak. 

10.  Junk Food
            Mie instant termasuk junk food yang mengandung karbohidrat sangat tinggi dan tanpa tambahan vitamin, mineral atau serat. Kandungan lemak jenuhnya juga tinggi sehingga kalori di dalamnya memberikan pengaruh buruk bagi kesehatan.

Benar-benar membahayakan ternyata ya?! :o Jadi alangkah baiknya jika kita dapat menghindari atau mengurangi konsumsi produk makanan praktis ini.



[Sumber: Vemale.com]



“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya ALLAAH tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”
(QS. Al-A’raaf: 31)

“Dan Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku,
Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku,”
(QS.Asy-Syu’araa’: 79-80)